Dalam
melihat kualitas kaos distro itu sendiri, terdapat 3 acuan penting yang dapat
anda perhatikan sebelum anda membeli kaos. Setiap anak remaja sekarang pasti
akan tertarik membeli sebuah kaos jika kaos tersebut berlabel “KAOS DISTRO“.
Memang sudah tidak perlu dipungkiri jika Kaos dengan label “KAOS DISTRO”
memiliki Bahan, Sablon, dan Jahitan kaos yang terbilang BAGUS. Tiga hal inilah
yang menjadi acuan setiap outlet distro dalam membuat kaos-kaos dengan merk, label
dan design mereka sendiri, ya BAHAN, SABLON dan JAHITAN kaos itu sendiri. Baik,
sekarang saya akan menjelaskan 1 per 1 bagian yang menjadi acuan tersebut.
BAHAN KAOS
Berdasarkan
bahan dasar pembuatnya, bahan kaos yang terdapat di pasaran ada beberapa macam.
Jenis bahan kaos yang umum ditemukan adalah Cotton Combed, Cotton Carded, CVC,
TC, PE.
Jenis
bahan kaos di atas umumnya digunakan untuk kaos oblong. Untuk kaos berkerah
atau kaos polo (polo shirt), biasanya digunakan bahan cotton pique atau
lacoste. Sedangkan untuk jaket, jumper, atau hoodie biasanya digunakan bahan
fleece atau terry.
Jika anda mengutamakan kenyaman, pastikan menggunakan kaos yang menggunakan bahan 100% cotton. Perlul diketahui bahwa masing-masing pabrik kaos menghasilkan kualitas produk yang berbeda, dikarenakan perbedaan bahan baku kapas, perbedaan proses produksi dan quality control, serta perbedaan proses washing serta finishingnya. Oleh karena itu, bagan cotton combed dari pabrik A, bisa saja sedikit berbeda kualitas dan teksturnya dengan pabrik B, demikian pula, produk bahan kaos yang dijual di toko kain X bisa jadi berbeda kualitasnya dengan toko kain Y.
Jika anda mengutamakan kenyaman, pastikan menggunakan kaos yang menggunakan bahan 100% cotton. Perlul diketahui bahwa masing-masing pabrik kaos menghasilkan kualitas produk yang berbeda, dikarenakan perbedaan bahan baku kapas, perbedaan proses produksi dan quality control, serta perbedaan proses washing serta finishingnya. Oleh karena itu, bagan cotton combed dari pabrik A, bisa saja sedikit berbeda kualitas dan teksturnya dengan pabrik B, demikian pula, produk bahan kaos yang dijual di toko kain X bisa jadi berbeda kualitasnya dengan toko kain Y.
Bahan
kaos 100% cotton adalah bahan kaos yang 100% terbuat dari serat kapas alam dan
memiliki karakteristik bahan yang relatif halus, dingin, nyaman dipakai, dan
menyerap keringat, sehingga sangat cocok dipakai di wilayah beriklim tropis
seperti INDONESIA.
1. Cotton Combed
Serat
benang lebih halus. hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus dan rata.
Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin
rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis yaitu 20s, 24s, 30s, dan
40s. Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis bahannya, dan semakin
mahal pula harganya. Untuk kaos distro umumnya menggunakan jenis 20s dan 30s,
sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai untuk item dengan design
tertentu, seperti kaos khusus wanita atau pakaian dalam, disesuaikan dengan
karakter bahannya.
Benang 20s :
Memiliki ketebalan antara 180 – 220 gram/m2
Benang 24s :
Memiliki ketebalan antara 170 – 210 gram/m2
Benang 30s :
Memiliki ketebalan antara 140 – 160 gram/m2
Benang 40s :
Memiliki ketebalan antara 110 – 120 gram/m2
2. Cotton Carded
Seperti
halnya bahan cotton combed, bahan cotton carded memiliki beberapa jenis yaitu
20s, 24s, dll, berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi
(gr/m2) di mesin rajutnya. Hanya saja serat benang yang digunakan dalam bahan
cotton carded ini kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus
dan kurang rata. Umumnya bahan cotton carded ini digunakan untuk kaos-kaos
dengan target pasar kelas menengah, karena harganya relatif murah dibandingkan
cotton combed. Cotton carded memiliki tekstur kurang halus namun tetap nyaman
dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alam.
3. CVC (Cotton Viscose)
Jenis
bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan
dari bahan ini adalah tingkat shrinkage nya (susut pola) lebih kecil dari bahan
Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
4. TC Combed (Teteron Cotton)
Jenis
bahan ini adalah campuran dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester (Teteron).
Dibandingkan bahan kaos Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak
panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan shrinkage (tidak susut
atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. Harganya pun relatif lebih
murah.
5. Polyester atau PE
Jenis
bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi
kemudian dibuat untuk bahan kaos berupa serat fiber poly. Karena sifat bahan
dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas jika
dipakai.
6. Hyget
Jenis
bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk
keperluan kampanye partai karena harganya yang sangat murah.
SABLON KAOS
Mungkin
anda bertanya-tanya “Sablon apa sih yang bagus ?”, ini adalah pertanyaan yang
sudah umum dipertanyakan jika anda sama sekali tidak pernah berkecimpung di
dunia perkaosan (hehe…). Jika anda tanyakan hal ini kepada saya, saya sudah
dapat menyerap, bahwa anda bertanya ke arah TINTA SABLON yang digunakan, yap
pertanyaan yang benar sebenarnya adalah “Tinta Sablon apa sih yang bagus ?”.
Kali ini saya akan lebih mengarah kepada penjelasan tentang jenis-jenis tinta
sablon itu sendiri.Tinta bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta
yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau
solvenbase yang juga sering disebut plastisol.
1. Tinta Jenis Waterbase / Berbasis Air
Rubber,
Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini
bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber
umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsikan sebagai
penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber
sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama
adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga
digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber
color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna
putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit
pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
Coating
/ Transparan, umumnya difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga
hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti
tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau
lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat
warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
Extender,
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih
atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu / menyerap
pada bahan.
Super
White, Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua
jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender
yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar
bahan berwarna gelap.
Puff / Timbul, Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
Puff / Timbul, Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
2. Tinta Jenis Plastisol / Solvenbase /
Berbasis Minyak
Tinta
ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan
khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan
sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan
baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan
beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah
pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat
baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti
high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi
peringatan ”Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena
panas secara langsung dari setrika.
All
Purpose, Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta
waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau
terang.
High Opasity, Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
Athletic Plastisol, Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
Cork Base, Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
High Opasity, Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
Athletic Plastisol, Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
Cork Base, Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
Shimmer
Gold & Base, Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk
menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai.
Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun
hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon.
Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
High
Density Clear, Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek
sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
Wiflex
Luna Clear, Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu
biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.dll.
Sebenarnya
masih banyak lagi jenis-jenis tinta sablon yang digunakan pada kaos-kaos
distro, baik pada tahap awal ataupun penyempurnaan design yang digunakan,
tetapi jenis-jenis tinta di atas lah yang sering digunakan untuk kaos-kaos
distro.
JAHITAN KAOS
Pada
section Jahitan Kaos ini , saya tidak akan lebih banyak menjelaskan dengan
kata-kata, mungkin dengan menggunakan gambar pemahamannya akan lebih mudah.
1.
Jahitan Obras
2. Jahitan Bis
3.
Jahitan Rantai
Model
Jahitan-jahitan di atas adalah model dasar untuk seluruh bagian kaos distro
yang sudah dapat dipastikan memiliki ketahanan dan keawetan suatu kaos bagi
penggunanya.
Semoga dg adanya share ini, bs menambah pengetahuan anda...
Terima Kasih....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar